Materi 1
Kelompok Sosial
Manusia pada umumnya dilahirkan seorang diri, namun mengapa harus hidup bermasyarakat? Seperti yang sudah kita ketahui manusia memang dilahirkan seorang diri, namun manusia juga tidak dapat hidup sendiri tanpa manusia lainnya. Karena itulah manusia selalu berhubungan dengan manusia lainnya. Didalam hubungan antara manusia dengan manusia lain terdapat reaksi yang timbul sebagai akibat hubungan-hubungan tadi. Reaksi tersebutlah yang menyebabkan tindakan seseorang menjadi bertambah luas. Sejak dilahirkan manusia sudah mempunyai dua hasrat atau keinginn pokok, yaitu :
- keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain disekelilingnya
- keinginan untuk menjadi satu dengan alam
Semua itu, menimbulkan kelompok-kelompok sosial didalam kehidupan manusia ini. Menurut Robert K. Merton, kelompok sosial sebagai sekumpulan orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola yang telah mapan. Sementara Mac Iver dan Charles H. Page berpendapat bahwa kelompok sosial merupakan himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama. Hubungan antar manusia dalam himpunan itu bersifat saling memengaruhi dan dengan kesadaran untuk saling menolong.
Syarat Terjadinya Kelompok Sosial
- Adanya kesadaran pada setiap anggota kelompok bahwa dia merupakan sebagian dari kelompok yang bersangkutan
- Adanya hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lainnnya
- Ada suatu faktor yang dimiliki bersama sehingga hubungan antar mereka bertambah erat, yang dapat merupakan nasib yang sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideologi politik yang sama dan lain-lain. Tentunya faktor mempunyai musuh bersama, misalnya dapat pula menjadi faktor pengikat/pemersatu
- Berstruktur, berkaidah dan mempunyaipola perilaku. Bersistem dan berproses
Klasifikasi Kelompok Sosial
- Berdasarkan Besar Kecilnya Anggota Kelompok
George Simmel menganalisis bentuk kelompok sosial mulai dari yang terkecil yang terdiri atas satu orang sebagai fokus hubungan sosial yang disebut Monad. Dalam perkembangannya, kelompok sosial terdiri dari dua atau tiga orang yaitu Dyad dan Triad, serta kelompok-kelompok sosial lainnya.
- Berdasarkan Kesadaran terhadap Jenis yang Sama
Berdasarkan kesadaran terhadap jenis yang sama, kelompok sosial terbagi atas dua bentuk, yaitu in-group dan out-group. In-group (kelompok dalam) merupakan kelompok sosial dimana individu mengidentifikasikan dirinya sendiri. terdapat identitas yang membedakan antara individu-individu didalam kelompok dan individu-individu yang ada di luar kelompok. Sedangkan out-group (kelompok luar) adalah kelompok sosial yang oleh individu diartikan sebagai lawan in-groupnya. Identitas yang dimiliki bersama di dalam kelompok menjadi “kami” atau “milik kami”. Sedangkan identitas yang berasal dari luar kelompok disebut “mereka” atau “milik mereka”. Perasaan in-group atau out-group didasari dengan suatu sikap yang dinamakan etnosentris, yaitu adanya anggapan bahwa kebiasaan dalam kelompoknya merupakan yang terbaik dibandingkan dengan kelompok yang lainnya.
- Berdasarkan Hubungan Sosial dan Tujuan
Berdasarkan hubungan sosial dan tujuan, kelompok sosial dibedakan menjadi kelompok primer dan kelompok sekunder.
- Kelompok Primer (Primary Group) merupakan kelompok sosial yang paling sederhana, dimana anggotanya saling mengenal dan ada kerjasama yang erat. Contohnya yaitu keluarga, kelompok sepermainan, dan sebagainya. Dalam kelompok primer, individu dapat mengenal individu lain secara pribadi dan akrab. Hal ini dilakukan dengan melalui hubungan yang bersifat informal, akrab, eksklusif, intim, personal, sentimental, dan spontan. Syarat kelompok primer sendiri adalah anggota kelompok secara fisik saling berdekatan dan interaksinya intensif; kelompok tersebut merupakan kelompok kecil, sehingga setiap individu relatif mudah untuk berinteraksi secara langsung; dan terdapat suatu hubungan yang langgeng antaranggota yang bersangkutan.
- Kelompok Sekunder (Secondary Group) merupakan kelompok yang terdiri dari banyak orang yang sifat dan hubungannya tidak berdasarkan pengenalan secara pribadi dan tidak langgeng. Contohnya yaitu kontrak jual-beli. Ini merupakan kelompok sosial yang besar dan terdiri dari banyak individu yang kurang akrab dan tidak saling mengenal secara pribadi. Hubungan ini rentan terhadap adanya konflik.
- Berdasarkan Ikatannya
Berdasarkan ikatannya, kelompok sosial terbagi atas paguyuban dan patembayan. Berikut penjelasannya :
- Paguyuban (gemeinschaft) merupakan bentuk kehidupan bersama dimana anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni, bersifat alamiah, dan kekal. Dasar hubungan tersebut adalah rasa cinta dan persatuan batin yang telah dikodratkan. Hubungan seperti ini dapat dijumpai dalam keluarga, kelompok kekerabatan, rukun tetangga, dan lain-lain. Ferdinand Tonnies mengatakan bahwa suatu paguyuban memiliki beberapa ciri pokok, yaitu intim (hubungan menyeluruh yang mesra); privat (hubungan yang bersifat pribadi, khusus untuk beberapa individu saja); dan eksklusif (hubungan itu hanya untuk “kita” saja, tidak untuk individu lain diluar “kita”.
- Patembayan (gesellschaft) merupakan ikatanlahir yang bersifat pokok dan biasanya untuk jangka waktu pendek. Patembayan bersifat sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka. Contohnya yaitu ikatan antara pedagang, organisasi buruh pabrik, dan lain-lain.
- Formal Grup dan Informal Grup
- Formal Group adalah kelompok sosial yang memiliki peraturan tegas dan sengaja diciptakan oleh anggota-anggotanya untuk mengatur hubungan antarsesama. Contohnya yaitu organisasi, negara.
- Informal-group adalah kelompok sosial yang tidak memiliki struktur dan organisasi tertentu atau yang pasti. Kelompok ini biasanya terbentuk karena pertemuan berulangkali yang didasari oleh kepentingan dan kesamaan pengalaman. Contohnya yaitu klik (clique) atau kelompok teman dekat.
- Membership Group dan Reference Group
- Membership Group merupakan suatu kelompok sosial dimana setiap individu secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut.
- Reference Group merupakan kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang (bukan anggota kelompok tersebut) untuk membentuk pribadi dan perilakunya.
- Kelompok Okupasional dan Volunter
- Kelompok Okupasional merupakan kelompok yang muncul karena semakin memudarnya fungsi kekerabatan, dimana kelompok sosial ini muncul karena anggotanya memiliki pekerjaan yang sejenis. Contohnya kelompok profesi, seperti ikatan dokter Indonesia.
- Kelompok Volunter merupakan sekelompok individu yang memiliki kepentingan yang sama, namun tidak mendapatkan perhatian masyarakat. Melalui kelompok ini diharapkan akan dapat memenuhi kepentingan anggotanya secara individual tanpa mengganggu kepentingan masyarakat secara umum.
- Kelompok Sosial yang Tidak Teratur
PENGAYAAN !!!!!!!!!!
- Kerumunan (Crowd) merupakan individu-individu yang berkumpul secara kebetulan di suatu tempat pada waktu yang bersamaan. Bentuk dari kerumunan sendiri yaitu formal dan ekspresif (direncanakan), sifatnya sementara (tidak menyenangkan, keadaan panik, kerumunan penonton), serta berlawanan dengan norma hukum (emosional da immoral).
- Publik merupakan kelompok individu yang bukan merupakan suatu kesatuan. Interaksi disini terjadi secara tidak langsung melalui alat komunikasi seperti misalnya pembicaraan pribadi yang berantai, desas-desus, radio, televisi, dan sebagainya .
Setelah kalian mempelajari Materi 1, Buatlah Tulislah tentang:
1. Pengertian Kelompok Sosial menurut pendapat sendiri
2. Manfaat kita hidup berkelompok
3. Kirim tulisan kalian ke link TUGAS SOSIOLOGI 4. Kemudian setelah selesai klik SUBMIT
😊😊😊😊😊😊😊😊💪💪💪💪💪💪💪💪
SUMBER
Soekanto, Soerjono. 2013. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
MATERI 2
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian
KONFLIK
Konflik berasal dari bahasa Latin yaitu conflitus (saling berbenturan, bertentangan,
berlawanan, ketidaksesuaian). Menururt M.Z. Lawang, konflik adalah perjuangan
untuk memperoleh nilai, status, dan kekuasaan ketika tujuan pihak-pihak yang
berkonflik tidak hanya mendapatkan keuntungan, tapi juga untuk menundukkan
saingannya. Sementara, Soerjono Soekanto mengungkapkan pendapatnya bahwa
konflik yaitu suatu proses sosial orang per orang atau kelompok manusia yang
berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan yang disertai
dengan ancaman dan atau kekerasan. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat
kita simpulkan bahwa konflik adalah bentuk interaksi sosial antara satu pihak
dengan pihak lain yang ditandai dengan adanya sikap saling mengancam,
menekan, hingga saling menghancurkan.
Penyebab Konflik
1.
Perbedaan kebudayaan
2.
Perbedaan individu
3.
Perbedaan ideologi
4.
Perbedaan kepentingan
5.
Perubahan nilai-nilai sosial
Bentuk-Bentuk Konflik
·
Bentuk Konflik Sosial Secara Umum
1.
Konflik Pribadi
Konflik ini terjadi dikarenakan ada
dua individu yang mana sedang mengalami sebuah masalah pribadi dan saling tidak
ingin menyadari kesalahan masing-masing. Dalam konflik pribadi, biasanya
masing-masing individu akan berusaha untuk mengalahkan lawannya.
2.
Konflik Antar Kelas
Konflik yang terjadi antar kelompok
ataupun individu yang memiliki masalah dengan individu lainnya yang berada di
kelompok (kelas) lainnya. Yang dimaksud kelas disini dapat diartikan sebagai
kedudukan seseorang ataupun kelompok di dalam lingkungan masyarakat secara
vertikal (kelas atas atau kelas bawah).
3.
Konflik Politik
Konflik sosial yang terjadi pada dua
kelompok atau individu yang satu sama lainnya memiliki perbedaan serta
pandangan berbeda mengenai prinsip dari masalah ketatanegaraan yang akhirnya
berdampak pada perselisihan pandangan. Konflik politik ini bisa mengaitkan
beberapa golongan-golongan tertentu dalam masyarakat hingga negara.
4.
Konflik Rasial
Konflik rasial merupakan konflik yang
terjadi diantara kelompok ras yang berbeda dikarenakan adanya kepentingan serta
kebudayaan yang bertabrakan satu sama lainnya.. Konflik ini biasanya terjadi
karena salah satu ras yang merasa lebih unggul dibandingkan dengan ras lainnya.
5.
Konflik Internasional
Konflik internasional merupakan
konflik yang terjadi dengan melibatkan beberapa kelompok negara dikarenakan
adanya perbedaan kepentingan di dalamnya. Banyak sekali kasus konflik
internasional yang terjadi berawal dari konflik dua negara yang mana
dikarenakan adanya masalah ekonomi dan politik. Lambat laun, konflik yang
terjadi diantara kedua negara ini berkembang dan menjadi konflik internasional.
Hal ini terjadi karena masing-masing negara mencari kawan sekutu yang memiliki
visi serta tujuan yang sama mengenai masalah yang sedang terjadi.
6.
Konflik Antar Suku Bangsa
Konflik yang terjadi karena adanya
perbedaan di dalam kehidupan masyarakat, antara suku bangsa yang satu dengan
yang lainnya. Perbedaan yang dimaksud adalah mulai dari abhasa daerah, adat
istiadat, kesenian daerah, seni bangunan rumah, serta tata susunan kekerabatan.
7.
Konflik Antar Agama
Bentuk-bentuk
konflik sosial antara agama ini merupakan konflik yang terjadi pada
pemeluk agama satu sama lainnya.
·
Bentuk Konflik Sosial Berdasar Sifat
1.
Konflik Konstruktif
Konflik yang memiliki sifat
fungsional yang terjadi dikarenakan adanya perbedaan pemahaman dari individu
ataupun kelompok saat menghadapi sebuah permasalahan yang terjadi. Konflik
konstruktif ini nantinya dapat menimbulkan konsensus dari berbagai pemahaman
serta mencitakan sebuah perbaikan. Sehingga konflik ini nantinya akan
memberikan nilai positif pada pengembangan organisasi atau komunitas.
2.
Konflik Destruktif
Konflik destruktif
merupakan konflik yang terjadi karena adanya perasaan yang kurang senang, benci,
bahkan dendam dari indvidu atau kelompok kepada pihak-pihak lainnya. Konflik
destruktif menciptakan bentrokan-bentrokan fisik yang membuat hilangnya harta
benda hingga nyawa orang lain.
·
Bentuk Konflik Sosial Berdasar Posisi
Pelaku Yang Terkait Konflik
1.
Konflik Vertikal
Konflik vertikal adalah konflik yang
terjadi diantara komponen masyarakat yang berada di dalam sebuah pimpinan
dengan karyawan yang ada di dalam kantor. Konflik ini terjadi karena adanya
jabatan yang berbeda.
2.
Konflik Horizontal
Konflik horizontal merupakan konflik
yang terjadi diantara individu ataupun kelompok yang memiliki kedudukan yang
hampir atau bahkan sama.
3.
Konflik Diagonal
Konflik diagonal
merupakan konflik yang muncul karena adanya pengalokasian sumber daya yang
tidak adil pada semua organisasi yang akhirnya menyebabkan terjadinya
pertentangan yang cukup ekstrim.
·
Bentuk Konflik Sosial Berdasar Sifat
Pelaku Yang Berkaitan Dengan Konflik
1.
Konflik Terbuka
Konflik terbuka merupakan konflik
yang kejadiannya diketahui oleh banyak pihak bahkan masyarakat umum.
2.
Konflik Tertutup
Konflik tertutup
merupakan konflik yang terjadi dan hanya diketahui oleh beberapa pihak saja,
yaitu individu atau kelompok yang terlibat dalam konflik tersebut.
·
Bentuk Konflik Sosial Berdasar Dengan
Bentuk
1.
Konflik Realistis
Merupakan konflik yang terjadi karena
adanya rasa kekecewaan dari individu atau kelompok tentang perkiraan keuntungan
atau tuntutan yang ada dalam sebuah lingkungan sosial.
2.
Konflik Nonrealistis
Merupakan konflik
yang didasarkan pada sebuah kebutuhan yang digunakan untuk meredakan
ketegangan, setidaknya dari salah satu pihak yang berkaitan.
·
Bentuk Konflik Sosial Berdasar Pendapat Ralf Dahrendorf
1.
Konflik Peran, konflik yang terjadi
di dalam sebuah peranan sosial. Konflik peran ini merupakan kondisi dimana
seseorang menghadapi berbagai harapan berbeda dengan peranan yang dimilikinya.
2.
Konflik antara kelompok sosial
3.
Konflik antara kelompok yang sudah
tergorganisis dengan kelompok yang tidak terorganisi
4.
Konflik antara satuan nasional
Dampak Konflik
Dampak Positif
1.
Memperjelas apek-aspek kehidupan
2.
Adanaya penyesuaian kembali
norma-norma, nila-nilai, serta hubungan sosial dalam kelompok
3.
Jalan mengurangi ketegangan antar
individu atau kelompok
4.
Jalan untuk mengurangi atau menekan
pertentangan yang terjadi dalam masyarakat
5.
Memunculkan komromi baru
6.
Berfungsi sebagai sarana untuk
mencapai keseimbangan antara kekuatan-kekuatan dalam masyarakat
Dampak Negatif
1.
Retaknya persatuan kelompok
2.
hancurnya harta benda dan jatuhnya
korban manusia
3.
berubahnya sikap dan kepribadian
individu yang mengarah pada hal yang bersifat negatif
4.
serta munculnya dominasi kelompok
yang menang terhadap kelompok yang salah.
KEKERASAN
Kekerasan adalah
sebuah aksi atau tindakan yang bertujuan untuk merusak, mencederai, melukai,
memusnahkan properti bahkan manusia. Kekerasan sendiri terbagi menjadi dua
yaitu kekerasan secara langsung (direct
violence) dan kekerasan struktural (structural
violence). Kekerasan secara langsung tidak sekedar melakukan kekerasan
secara tangible, tapi lebih dari
itu, yakni merupakan aksi yang bertujuan untuk menciptakan hirarki dan
hegemoni. Kedua adalah kekerasan struktural (structural violence), yakni kekerasan yang diawali dari adanya perbedaan kelas dan posisi
yang menghegemoni dan dihegemoni sehingga memungkinkan terjadinya tindakan
alienasi-diskriminasi-eksploitasi-represi yang bertujuan untuk menjaga hirarki
yang sudah ada oleh kelompok yang berkuasa, maupun bertujuan untuk
menghancurkannya oleh kelompok yang tertindas Kekerasan struktural biasanya
dilakukan oleh kelompok mayoritas atau yang memegang kekuasaan sehingga di
dalam penerapan kehidupan berbangsa dan bernegara selalu memihak pada kelompok
berkuasa/mayoritas dan mendiskriminasi kelompok yang tertindas/minoritas.
Faktor Penyebab Kekerasan
1.
Adanya prasangka buruk kepada pihak
lain
2.
Individu tidak dapat mengendalikan
emosinya
3.
Lahirnya permasalahan yang memancing
permusuhan
4.
Kontrol sosial sudah tidak berfungsi
untuk mengendalikan persaingan yang terjadi
5.
Adanya keinginan manusia untuk
mendapatkan prestasi
PERDAMAIAN
Berbagai macam
bentuk konflik dan kekerasan kemudian menjadi stimulan untuk menerapkan
metode-metode baru konsep perdamaian agar bisa menjawab tantangan yang ada.
Perdamaian adalah sebuah istilah/kata untuk menyebut suatu kondisi adanya
harmoni, kemanan (tidak terjadi perang), serasi, dan adanya saling pengertian.
Perdamaian juga bisa diartikan suasana yang tenang dan tidak adanya kekerasan
TUGAS UNTUK DIKERJAKAN !!!!
1.
Jelaskan beberapa contoh konfli[k
yang ada disekitar tempat tinggalmu!
2.
Berikanlah solusi dari soal no 1!
Kirimkan Hasil
Tugas Tersebut Ke acepzaenudin@gmail.com